MAKALAH
MANAGEMENT DIKLAT
JUDUL
“PENGEMBANGAN DAN
PELATIHAN METODE ON THE JOB TRAINING”
DISUSUN OLEH: KELOMPOK
3
NAMA NIM
1.
ARI
PURWADI 5113122003
2.
M.
HERU PURNOMO 5113122029
3.
MUHAMMAD
AFANDI 5113122034
4.
RAHMAD
NUR RIZKY 5113122038
5.
RICHO
ANDI. E. TARIGAN 5113122039
JURUSAN PENDIDIKAN
TEKNIK OTOMOTIF
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI
MEDAN
SEMESTER GANJIL 2013/2014
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Di
dalam dunia kerja kita selalu mendengar istilah pelatihan kerja (training).
Pelatihan kerja banyak digunakan perusahaan untuk meningkatkan Sumber Daya
Manusia (SDM)-nya. Memiliki karyawan yang berpotensi tidak menjamin bahwa
karyawan tersebut dapat berhasil melakukan pekerjaannya. Karyawan harus
mengetahui dan memahami serta menguasai tugasnya dengan baik sesuai dengan
keinginan perusahaan sehingga tujuan perusahaan tercapai. Guna meningkatkan
potensi kerja karyawan maka perusahaan memerlukan suatu pelatihan kerja bagi
karyawannya.
Pelatihan kerja yang biasa dikenal
dengan pelatihan menurut PP 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan kerja
Nasional adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan
serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos
kerja pada tingkat keterampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan
kualifikasi jabatan atau pekerjaan. Bermacam-macam metode pelatihan yang dapat
digunakan oleh perusahaan. Salah satu metode yang paling popular sejak lama
adalah metode On the Job
Training (OJT).
On the Job Training (OJT)
adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan keterampilan,
pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain OJT merupakan
metode pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja ditempatkan dalam
kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan pengawasan dari
pegawai yang telah berpengalaman atau seorang supervisor.
Mengapa metode ini popular? Metode ini tidak membutuhkan biaya yang besar dan
orang yang dilatih pun bisa sambil bekerja.
sebelum memakai metode ini tentunya kita
harus tahu apa tujuan metode OJT, pertama, karyawan baru memperoleh pengalaman
langsung serta mengenal jenis pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan.
Kedua, mengamati secara langsung apa yan menjadi tanggung jawabnya,
melihat apa yang harus dikerjakan, mampu menunjukkan apa yang dikerjakan (salah
dan benar) kemudian mampu menjelaskan tentang apa yang dikerjakan. Ketiga, meningkatkan
kemampuan dan keterampilan dengan jelas, mengamati, melihat dan
mengerjakan sendiri di bawah bimbingan supervisor. Keempat, meningkatkan
kecepatan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengulang-ulang jenis
pekerjaan yang sama disertai kepercayaan diri. Kelima, meningkatkan diri mulai
dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.
Metode OJT sangat cocok untuk karyawan
baru karena karyawan masih memiliki sikap kerja yang positif menuju
prestasinya. Karyawan baru diharapkan memiliki gambaran atau pengetahuan
sehingga dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan kerja, rekan kerja dan
pekerjaannya yang nyata. Karyawan baru juga akan lebih cepat mengenal situasi
kerjanya dan mampu berorientasi pada pekerjaaanya dengan lebih optimal.
Metode ini akan berhasil dan sukses
apabila dirancang dengan baik dan benar. Dalam program OJT, karyawan yang
berpengalaman bertindak sebagai pelatih yang tentunya harus mempersiapkan diri
baik dari segi material pembelajaran, mengembangkan keterampilan, mempresentasikan
program, mengadaptasikan ke individu-individu serta tentunya dapat melakukan
evaluasi.
.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Metode
Pelatihan Dan Pengembangan
Kata pelatihan
dan pengembangan sudah sangat sering kita dengar. Kedua hal ini merupakan
bagian vital dalam sebuah organisasi. Pelatihan dan pengembangan adalah dua hal
yang berbeda. Pelatihan (training)
adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian,
pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang. Sedangkan
pengembangan (Development) mempunyai
ruang lingkup lebih luas. Pengembangan merupakan sebagai penyiapan individu
untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam
organisasi. Pengembangan biasanya berkaitan dengan peningkatan kemampuan
intelektual atau emosional untuk melakukan pekerjaan lebih baik. Terdapat dua
macam metode pelatihan yaitu on the job
dan off the job. Teknik-teknik dalam on the job lebih sering digunakan untuk
pelatihan. Sedangkan teknik-teknik dalam off
the job lebih sering digunakan untuk pengembangan
B. Teknik-teknik (metode) Pelatihan dan Pengembangan
Program-program pelatihan dan pengembangan dirancang untuk meningkatkan perestasi
kerja, mengurangi absensi dan perputaran, serta memperbaiki kepuasan kerja. Ada
dua kategori pokok program pelatihan dan pengembangan manajemen
1. Metode
praktis (on the job training)
2.
Teknik-teknik
presentasi informasi dan metode-metode simulasi (off the job training)
Masing-masing kategori mempunyai sasaran pengajaran sikap konsep atau
pengetahuan dan/atau keterampilan utama yang berbeda. Dalam pemilihan teknik
tertentu untuk dugunakan pada program pelatihan dan pengembangan, ada
beberapa trade offs. Ini berarti tidak ada satu teknik yang
selalu baik: metode tergantung pada sejauh mana suatu teknik memenuhi
faktor-faktor berikut:
·
Efektivitas
biaya.
·
Isi program
yang dikehendaki
·
Kelayakan
fasilitas-fasilitas
·
Preferensi dan
kemampuan peserta
·
Preferensi dan
kemampuan instruktur atau pelatih
·
Prinsip-prinsip
belajar
1.
Pengertian
On The job training dan off the job training
On
the job training adalah suatu proses yang terorganisasi untuk meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, kebiasaan kerja dan sikap karyawan. Dengan kata lain
on the job training adalah pelatihan dengan cara pekerja atau calon pekerja
ditempatkan dalam kondisi pekerjaan yang sebenarnya, dibawah bimbingan dan
pengawasan dari pegawai yang telah bepengalaman atau seorang supervisor.
Off
the job training atau pelatihan di luar kerja adalah pelatihan yang berlangsung
pada waktu karyawan yang dilatih tidak melaksanakan pekerjaan rutin/biasa.
2.
Tujuan
Tujuan
On the job training :
1. Memperoleh
pengalaman langsung (bagi karyawan baru) mengenal jenis pengetahuan dan
keterampilan yang dibutuhkan.
2. Mengamati
secara langsung apa yang menjadi tanggung jawabnya, melihat apa yang harus
dikerjakan, mempu menunjukkan apa yang dikerjakan (salah dan benar) kemudian
mampu menjelaskan tentang apa yang dikerjakan.
3. Meningkatkan
kemampuan dan keterampila dengan jelas, mengamati, melihat, dan mengerjakan
sendiri dibawah bimbingan supervisor.
4. Meningkatkan
kecpatan menyelesaikan suatu pekerjaan dengan mengulang-ulang jenis pekerjaan
yang sama disertai kepercayaan diri.
5. Meningkatkan
diri mulai dari tingkat dasar, terampil dan akhirnya menjadi mahir.
Tujuan
off the job training
1. Meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan karyawan
2. Lebih
memfokuskan pada pengalaman belajar
3. Mempunyai
kesempatan untuk bertukar pengalaman dengan karyawan lainnya dari luar
lingkungan unit kerjanya.
4. Mendapatkan
ide-ide baru yang dapat dibawa kembali ketempat kerjanya
5. Memperoleh
wawasan yang lebih luas
3.
Ciri-Ciri
On
the job training :
1. Dilaksanakan
di tempat kerja
2. Dilaksanakan
pada setiap karyawan baru pindah kebagian lain (mutasi), yang berganti tugas
dan tanggung jawabnya, karyawan yang menunjukkan prestasi kurang baik dalam
pekerjaannya.
3. Dilaksanakan
untuk memberikan kecakapan yang diperlukan dalam pekerjaan tertentu sesuai
dengan tuntutan kemampuan bagi pekerjaan tersebut sebagai alat untuk menaikkan
jabatan.
4. Pengetahuan/keterampilan
berupa pengalaman (praktik langsung)
5. Dilaksanakan
secara individual
6. Biaya
relatif kecil
off
the job training :
1. Dilaksanakan
dalam suatu ruangan/kelas (diluar tempat kerja) atau dilaksanakan pada lokasi
terpisah dengan tempat kerja.
2. Dilaksanakan
pada karyawan yang bekerja tetap untuk mengembangkan diri dan pengembangan
karir.
3. Dipergunakan
apabila banyak pekerja yang harus dilatih dengan cepat seperti halnya dalam
penguasaan pekerjaan
4. Pengetahuan/keterampilan
berupa konsep
5. Dilaksakansecara
kelompok
6. Biaya
relatif besar
4.
Persamaan
On The Job Training Dan Off The Job Training
1. Dilakukan
untuk mengembangkan kemampuan karyawan agar memiliki kecakapan yang menunjang
pekerjaannya
2. Dilakukan
untuk meningkatkan kinerja/prestise serta meningkatkan kinerja suatu perusahaan
3. Dilakukan
oleh instansi atau perusahaan
5.
Perbedaan
On The Job Training Dan Off The Job Training
1. Sasaran
On the job training dilakukan secara individual sedangkan off the job training
dilakukan secara kelompok
2. On
the job training dilakukan di tempat kerja sedangkan Offthe job training
dilakukan pada lokasi terpisah dengan tempat kerja
3. Pada
on the job training berupa pengalaman langsung(praktek), sedangkan off the job
training berupa pengetahuan/ keterampilan yang diperoleh berupa konsep.
6.
Kelebihan
dan Kelemahan On The Job
Berikut beberapa kelebihan on
the job :
a.
Karyawan melakukan pekerjaan yang sesungguhnya, bukan
tugas yang disimulasikan.
b.
Karyawan mendapat instruksi dari karyawan senior
berpengalaman yang telah melaksanakan tugas dengan baik.
c.
Pelatihan dilaksanakan
di dalam lingkungan kerja yang sesungguhnya, dalam kondisi normal tanpa
membutuhkan fasilitas pelatihan khusus.
d.
Bersifat informal, tidak mahal, dan mudah
dijadwalkan.
e.
Dapat menciptakan hubungan kerja sama langsung antara
karyawan dan pelatih.
f.
Pelatihan sangat relevan dengan pekerjaan dan membantu
memotivasi kinerja tinggi.
Adapun kelemahan on the job adalah :
a.
Motivasi pelatih kurang untuk melatih, sehingga
pelatihan jadi kurang serius.
b.
Pelatih dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, namun
kurang memiliki kemampuan melatih orang lain agar dapat melaksanakan pekerjaan
dengan baik.
c.
Pelatih kurang / tidak memiliki
waktu untuk melatih dan kemudian menghapus elemen penting
dalam proses pelatihan.
d.
Karyawan yang tidak terlatih dengan baik mungkin memiliki dampak negatif pada
pekerjaan dan organisasional.
C. Metode Yang Ada Pada On The Job Training
1.
Job
Instruction Training (Latihan Instruktur Pekerjaan)
Adalah dengan memberikan petunjuk-petunjuk pekerjaan
secara langsung pada pekerjaan dan terutama digunakan untuk melatih para
karyawan tentang cara-cara pelaksanaan pekerjaan sekarang. Pada metode ini
didaftarkan semua langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam pekerjaan sesuai
dengan urutannya.
salah satu teknik dalam on the job di mana pelatih (trainer)
diberikan pelatihan terlebih dahulu sebelum trainer tersebut itu memberikan
pelatihan kepada staff. Kelebihan dari metode ini adalah pelatih telah mendapatkan
keahlian tentang cara melatih sehingga pelatihan dapat dilakukan dengan lebih
maksimal. Kelemahan dari metode ini adalah adanya tambahan biaya untuk melatih
para pelatih.
2. Job Rotation (Rotasi Pekerjaan)
Tujuan rotasi
kerja adalah memperluas latar belakang karyawan dalam bisnis. Karyawan
berpindah dalam periode tertentu dan diberi pengetahuan tentang bagian-bagian
organisasi yang berbeda serta praktek berbagai majam ketrampilan manajerial.
Keuntungan
menggunakan metode ini antara lain :
1.
Memberi latar
belakang umum tentang organisasi, dan memberi sudut pandang bersifat
organisasional.
2.
Mendorong kerja sama antar departemen.
3.
Memperkenalkan sudut pandang yang segar secara
periodik kepada berbagai unit.
4.
Mendorong keluwesan organisasi melalui penciptaan
sumber daya manusia yang fleksibel.
5.
Mampu melaksanakan penilaian presentasi secara
komparatif dengan lebih obyektif.
6.
Memperoleh keunggulan dalam setiap situasi.
Sedangkan kelemahan metode ini adalah:
1.
Tidak memberikan
tanggung jawab penuh terhadap karyawan yang sedang dirotasi
2.
Waktu kerja singkat
3.
Apprenticeships / understudy / magang
Merupakan proses belajar dari seseorang atau beberapa
orang yang lebih berpengalaman. Metode ini digunakan untuk mengembangkan
keahlian perorangan, sehingga para karyawan yang bersangkutan dapat mempelajari
segala aspek dari pekerjaannya.
Magang dilakukan dengan cara peserta mengikuti kegiatan/pekerjaan yang
dilakukan oleh pemangku jabatan tertentu yang sudah berpengalaman, untuk
mempelajari bagaimana cara melakukan sesuatu kegiatan. Metode ini digunakan
untuk mengembangkan keahlian perorangan sehingga para karyawan dapat
mempelajari segala aspek dari pekerjaannya. Metode magang tepat digunakan untuk
pekerjaan-pekerjaan yang membutuhkan ketrampilan tertentu seperti kayawan
pengrajin.
Kelebihan magang adalah peserta/karyawan tidak turut campur secara langsung
dalam pekerjaan sehingga tidak mempengaruhi pekerjaan pemangku jabatan
tertentu. Selain itu magang juga dapat memberikan pelatihan yang ekstensif.
Sedangkan kelemahan magang adalah waktunya yang relatif lama, biaya yang cukup
mahal, dan kemungkinan kurangnya motivasi dari pemangku jabatan tertentu
sehingga tidak menunjukkan pekerjaan yang benar.
4. Coaching and counseling
/ bimbingan dan penyuluhan
Adalah suatu cara pelaksanaan pelatihan dimana
atasan mengajarkan keahlian dan ketrampilan kerja kepada bawahannya. Dalam
metode ini pengawas diperlukan sebagai petunjuk untuk memberitahukan kepada
peserta mengenai tugas atau pekerjaan rutin yang akan dilaksanakan dan
bagaimana cara mengerjakannya.
Dilaksanakan dengan cara peserta harus mengerjakan tugas dengan dibimbing
oleh pejabat senior atau ahli. Penyuluhan efektif bila latihannya
diindividualisasikan dan peserta belajar melakukan pekerjaan langsung.
Kelebihan metode ini adalah memudahkan tranfer belajar kepada para
peserta/karyawan juga dapat menciptakan hubungan langsung antara karyawan
dengan pelatih. Sedangkan kelemahannya adalah tidak memberikan waktu kerja
penuh yang sesungguhnya.
5.
Demonstration
and example / demonstrasi
dan pemberian contoh
Dalam metode ini pelatih harus memberi contoh/memperagakan cara melakukan
pekerjaan/cara bekerja suatu alat/mesin. Sangat efektif karena peserta mendapat
teori dan praktek secara langsung sehingga memudahkan transfer belajar. Selain
itu metode ini juga tidak membutuhkan fasiltas yang terpisah. Namun, kelemahan
dari metode demonstrasi dan pemberian contoh adalah peserta/karyawan turut
campur dengan pekerjaan sehingga jika melakukan keslahan dapat merusak
peralatan yang ada dan menghambat pekerjaan.
6. Penugasan sementara
Penempatan peserta/karyawan pada posisi manajerial atau anggota panitia
tertentu untuk jangka waktu yang ditetapkan. Peserta terlibat dalam pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah-masalah organisasional nyata. Kelebihan dari metode penugasan
sementara adalah peserta/karyawan diberikan tanggung jawab secara langsung
sehingga peserta/karyawan bekerja dengan serius. Kelemahnnya adalah tentang
pemberian waktu yang relatif singkat.
Jenis
pelatihan OJT yang paling dikenal adalah metode coaching (membimbing)
atau understudy (sambil belajar). Disini, seseorang pekerja yang telah
berpengalaman atau penyelia yang dilatih ditugaskan untuk melatih karyawan.
Pada level bawah, orang yang dilatih bisa mendapatkan keterampilan dengan
mengamati penyelia. Metode ini juga digunakan secara luas pada level manajemen
yang tinggi
OJT memiliki
beberapa keunggulan. Metode ini relatif tidak mahal karena orang yang dilatih
belajar sambil bekerja. Tidak membutuhkan fasilitas diluar kantor yang mahal
seperti ruang kelas atau peralat belajar tertentu. Metode ini juga memberikan
pembelajaran, karena orang yang dilatih belajar sambil melakukannya dan
mendapatkan timbal balik yang cepat atasprestasi mereka. Tetapi ada beberapa
hal untuk diperhatikan saat menggunakan OJT
Yang paling
penting, jangan terlalu mengandalkan keberhasilan dari sebuah program OJT.
Latihlah para pelatih dengan hati-hati, dan berikan bahan pelatihan yang
diperlukan. Misalnya, para pelatih harus mengetahui prinsip-prinsip belajar dan
empat-langkah teknik instruksi.harapan yang rendah dan peran pelatih bisa
menghasilkan prestasi yang buruk dari orang yang dilatih Jadi orang yang
melatih harus menekankan harapan yang tinggi untuk keberhasilan orang-orang
yang mereka latih.
Dibawah ini beberapa langkah untuk membantu
keberhasilan pelatih dalam pelatihan On The Job Training
Langkah 1. Persiapkan orang yang
belajar
1. Buatlah
orang-orang yang merasa tidak nyaman itu merasa nyaman, jangan sampai ada
ketegangan
2. Jelaskan
mengapa mereka harus belajar
3. Doronglah
minat mereka untuk bertanya, carilah apa yang telah diketahui oleh mereka
tentang pekerjaan
4. Jelaskan
proses seluruh pekerjaan dan hubungkan beberapa pekerjaan yang telah diketahui
oleh pekerja itu
5. Tempatkan
orang itu pada posisi kerja yang normal
6. Perkenalakan
peralatan, bahan, perangkat, dan syarat administratif
Langkah2. Perlihatkan cara
melaksanakan pekerjaan
1. Jelaskan
persyaratan kuantitas dan kualitasnya
2. Lakukan
pekerjaan itu dengan kecepatan kerja yang normal
3. Lakukan
pekerjaan itu dengan kecepatan lambat untuk beberapa kali, agar dapat
menjelaskan setiap langkahnya. Sambil melaksanakannya, jelaskan bagian-bagian
yang sulit atau bagian dimana kesalahn mungkin terjadi
4. Sekali lagi
ulangi pekerjaan itu dengan kecepatan lambat beberapa kali, jelaskan hal-hal
yang penting
5. Biarkan
orang itu menjelaskan langkah-langkah yang dilakukan saat anda melakukan
pekerjaan itu dengan kecepatan lambat
Langkah 3. Lakukanlah uji coba
1. Biarkan
orang itu melakukan pekerjaan tersebut beberapakali, secara perlahan, sambil
menjelaskan setiap langkahnya kepada Anda. Perbaikilah kesalahannya, dan bila
perlu, lakukanlah beberapa langkah rumit berulang kali
2. Lakukanlah
pekerjaan itu dengan kecepatan normal
3. Biarkan
orang itu melakukan pekerjaan tersebut secara bertahap sehingga akan semakin
terampil dan semakin cepat
4. Setelah
orang tersebut nampaknya mampu melakukan pekerjaan, biarkan dia mengerjakannya,
tetapi jangan ditinggalkan
Langkah 4. Tindak-Lanjut
1. Beri tahukan
kepada siapa dia harus meminta tolong
2. Secara
bertahap kurangilah pengawasan, periksalah pekerjaan itu dari waktu ke waktu
berdasarkan standar kualitas dan kuantitas
3. Perbaiki
pola kerja yang salah sebelum terlanjur menjadi kebiasaan. Buktikan bahwa
metode yang dipelajari lebih baik
4. Berikan
pujian untuk pekerjaan yang baik; doronglah orang itu agar dia mampu memenuhi
standar kualitas dan kuantitas.
D.
Rancangan
Salah Satu Metode On The Job Training Pada Perusahaan
desain suatu
program pelatihan di tempat kerja dapat dilakukan dengan berbagai cara,
misalnya;
1.
Mengembangkan kemampuan karyawan dengan memberikan
beberapa tugas, bukan hanya satu tugas, disini dapat terlihat bagaimana
kemampuannya menjalankan berbagai tugas (multi tasks),
2.
Melakukan rotasi pekerjaan agar dapat dipertahankan
tingkat ketrampilan,
3.
Membagi pekerjaan orang lain untuk dikerjakan bersama,
agar dapat dipertahankan tingkat ketrampilan yang merata.
4.
Job shadowing, disini bisa saja seorang pekerja yunior
menjadi asisten dari pekerja senior atau sebaliknya pekerja senior mempelajari
apa yang dilakukan oleh pekerja yuniornya,
5.
Membuat suatu tim untuk melakukan pekerjaan bersama,
6.
Memperluas pekerjaan seseorang, misalnya dengan
memberikan kewenangan tambahan seorang operator mesin untuk bertanggung jawab
terhadap perawatan mesin yang digunakannya.,
7.
Seorang karyawan menjadi mentor atau pendamping dari
karyawan yang baru masuk,
8.
Melibatkan seseorang untuk melakukan pekerjaan yang
sifatnya projek sementara,
9.
Memberi kesempatan bagi seseorang menjadi ketua tim
dari proyek diluar pekerjaannya, ini untuk mengetahui juga apakah ia cocok atau
mempunyai minat dibidang lainnya dan juga kualitas kepemimpinannya. Bisa saja
pekerja yang lebih yunior menjadi ketua team dengan anggota pekerja yang sudah
senior bahkan bosnya sendiri. Jadi dengan menggunakan berbagai pendekatan untuk
meningkatkan ketrampilan ditempat kerja dapat dicapai suatu bentuk standar
pelatihan kerja. Adanya pelatihan ditempat kerja juga dapat bermanfaat untuk
menarik karyawan baru yang ingin bergabung karena mengetahui di perusahaan itu
mempunyai pelatihan kerja yang baik. Begitu juga pekerja lama mereka betah
ditempat kerja karena selalu mendapat kesempatan mengembangkan diri.
E.
Program
On The Job Training Harus Mempunyai Metode Masa Pembelajaran Yang Di Kembangkan
Secara Hati Hati
Pembelajaran
ini biasanya di lalui oleh beberapa langkah,yaitu
·
Pentraining mengobservasikan pegawai
yang lebih berpengalaman dan lebih ahli dalam melaksanakan tugas tugas yang
berhubungan dengan pekerjaannya.
·
Prosedur prosedur dan tehnik yang
digunakan didiskusikan terlebih dahulu sebelum,selama,sesudah si pentrainer
telah mendemontrasikan tugas tugas yang berhubungan dengan pekerjaan itu di
laksanakan
·
Ketika si trainer sudah melihat pegawai
yang di latihnya sudah mampu,maka yang di training mampu melakukan semua tugas
tugasnya. Si pentraining menyediakan bantuan dan feed back yang secara
berkelanjutan.
·
Pegawai yang di latih,pelan pelan mulai
di berikan pekerjaan yang lebih untuk di laksanakan hingga mereka bisa dengan
benar malaksanakan seluruh pekerjaan mereka.
Ketika
seorang karyawan telah terpilih menjadi seorang pelatih maka dia harus
memperhatikan beberapa hal diantaranya sebagai berikut :
1.
prinsip belajar orang dewasa yakni orang
dewasa membawa pengalaman dalam situasi belajar, orang dewasa menyukai variasi,
orang dewasa ingin belajar, orang dewasa belajar terbaik dengan
bekerja/praktek, memperlakukan orang dewasa dengan dewasa dan memastikan
pelatihan yang praktis.
2.
Kedua, pelatih OJT haus mempunyai
keterampilan umum yakni phisik kehadiran, pengamatan, mau mendengarkan pada trainee dan melakukan pertanyaan pada trainee.
3.
Ketiga, keterampilan pelatihan langkah
demi langkah artinya pelatih OJT harus mengimplementasikan 3 tahapan program
yakni perencanaan, menyiapkan dan mempresentasikan.
4.
Keempat, keterampilan penanganan masalah
yakni pelatih OJT harus diberi bimbingan didalam penanganan situasi jika pada saat itu ada suatu masalah yang mereka
hadapi. Contoh situasinya adalah takut gagal, kemarahan ke arah pelatih dan
issue di luar pelatihan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pelatihan
dan pengembangan adalah dua hal yang berbeda. Pelatihan (training) adalah serangkaian aktivitas yang dirancang untuk
meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap
seseorang. Sedangkan pengembangan (development)
mempunyai ruang lingkup lebih luas
On the job training adalah
metode pelatihan yang dilaksanakan di tempat kerja yang sebenarnya dilakukan
sambil bekerja. Sedangkan metode Off the
job training adalah metode pelatihan dengan menggunakan situasi di luar
pekerjaan. Umumnya digunakan apabila target yang perlu dicapai banyak.
Definisi
evaluasi pelatihan dan pengembangan adalah suatu usaha untuk menghasilkan data
tentang efek pelatihan tersebut bagi kinerja pegawai yang akan digunakan
sebagai acuan untuk memperoleh hasil kinerja yang diinginkan. Sehingga fungsi
evaluasi pelatihan dan pengembangan itu sendiri adalah mengetahui seberapa efek
dari suatu pelatihan dan pengembangan dalam kinerja pegawai, jadi pemimpin
perusahaan dapat menentukan untuk tetap menggunakan cara yang sama atau
mengubahnya dengan cara baru yang dirasa lebih efektif dalam meningkatkan
kinerja pegawai.
DAFTAR
PUSTAKA
Manullang,M,Drs. 1984. Management Personalia. Jakarta
Timur: Balai Aksara
Sastrohadiwiryo, B. Siswanto.2001.Manajemen Tenaga
KerjaIndonesia.Jakarta:Bumi Aksara.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta:
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN
Drs. Noor Muhammad (Dosen Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi UMMagelang)
http://jurnal-sdm.blogspot.com. Diakses 25
Mei 2013
Herawati, Popon
(2008), Modul 9: Pelatihan & Pengembangan, Pusat Pengembangan Bahan Ajar –
UMB. Diakses pada 04 Maret 2013 dari
http://kk.mercubuana.ac.id/files/31004-9-564085135657.pdf
Stocks, J.T.
(2000), Introduction to Single Subject Design. Diakses pada 05 Maret 2013 dari
https://www.msu.edu/user/sw/ssd/issd10d.htm
Raja Presentasi (1985)
Meningkatkan Efektivitas Training [WWW] rajapresentasi. Available from
Rachmawati, Ike
Kusdiyah, Hj., SE, MM. (2007) manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta :
Penerbit ANDI.
Train
To Gain (2005) How to Evaluate Individual Training and Development. [WWW]
Available from : _______________. [Accessed 04/03/2013]
Sari,
Kumala (2007) Jurus Jitu Evaluasi Pelatihan. viewed 5 March 2012. (http://www.portalhr.com/komunitas/opini/jurus-jitu-evaluasi-pelatihan/)
Junita.2012.Evaluasi
Pelatihan, viewed 5 March 2013, (http://langkahkecil-junita.blogspot.com/2012/01/evaluasi-pelatihan.html)
Silahkan download Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) terupdate dan terlengkap di
ReplyDeleteDownload SKKNI terupdate
Terima kasih atas ilmunya.
ReplyDeleteApakah ada metode pelatihan lain yang lebih efisien dalam proses pembentukan karakter seorang karyawan.?